Monday, February 23, 2009

MANUSIA LUPA...

Manusia memang lupa pada asalnya..
lupa pada masa silam, lupa pada masa kini dan terus lupa pada masa hadapan.

Kenapa boleh lupa ?
kerana menjadi satu lumrah dalam diri manusia untuk melupakan apa sahaja yang berlaku dalam hidup mereka..
sebagai contoh misalnya, manusia suka pada kecantikan, kesempurnaan dan kebaikan.  tetapi bila segala yang disukai itu mengalami sedikit kecacatan, manusia ini terus lupa pada kecantikan, kesempurnaan dan kebaikan yang pernah dikecapi sebelum ini.  inilah lumrah dan sikap manusia yang tidak mahu menerima sesuatu kebaikan dan keburukan seseorang..

Memang senang untuk melupakan sesuatu, tetapi adakah senang untuk terus melupakan sesuatu itu... senang ke ? sekiranya senang untuk terus melupakan sesuatu itu, ternyata bahawa manusia itu bukan manusia kerana sifat manusia adalah rapuh dan jahil..

Semenjak lahir, manusia diajar untuk menilai sesuatu yang buruk dan yang baik, bagaimana untuk menilai keburukan dan kebaikan bergantung kepada ilmu dan pengalaman yang ada pada setiap manusia.  kadang kala ada manusia yang tidak tahu langsung apa itu buruk dan apa itu baik...kadang kala manusia tahu itu adalah baik dan itu adalah buruk tapi masih teruskan dengan apa yang dilakukan.. bila sesuatu sudah berlaku, jawapan lazim sering diungkapkan bagi setiap manusia iaitu "Dah takdir, nak buat macam mana ?".  jawapan yang beginikah kita sebagai manusia harus ungkapkan setiap masa... salahkan takdir pada setiap perkara yang berlaku seperti takdir itu kejam dan tidak berhati perut. memang benar takdir itu telah ditetapkan tetapi kita diberi peluang untuk mengubah takdir itu. bagaimana nak ubahnya? persoalan ini harus kita tanya pada diri kita sendiri sebagai manusia..

Manusia diberi akal dan ilmu, gunakanlah ilmu itu sebagai batu pengukur untuk pertimbangan kita dan akal yang dianugerahkan oleh tuhan digunakan sebaik-baiknya.. jangan kerana mengikut nafsu dan pertimbangan yang tidak berasas kita memperjudikan takdir dan masa depan kearah yang kita sendiri kurang pasti..

Perkara yang kita harus ingat ialah...
1) apa yang kita nampak itu bukan apa yang kita mahu...
2) kebaikan yang kita rasai itu bukan apa yang kita suka...
3) kebencian yang kita tanam itu bukan apa yang kita minta...
4) cinta yang kita semai itu bukan apa yang kita harapkan...
5) kebahagian yang kita kecapi itu bukan apa yang kita idamkan...
6) pilihan yang kita sendiri pilih itu bukan apa yang kita inginkan... 
semua 6 perkara ini adalah benar sekiranya kita tanya pada diri kita semula..

Dalam hidup kita sebagai manusia juga kita harus tahu untuk menilai manusia yang lain..
1) Tidak semestinya kita rapat dengan seseorang perlu menjadi teman hidup sehingga mati..
2) Tidak semestinya kita benci dengan seseorang perlu menjadi musuh sehingga mati...
3) Tidak semestinya kita tidak mencintai seseorang terus tidak mencintai sehingga mati..
4) Tidak semestinya kita suka dan cinta pada seseorang perlu berakhir dengan perkahwinan...

Walaupun begitu, manusia tetap akan lupa dengan semua ini..lupa dan terus lupa seterusnya lalai dan terus lalai dengan dunia manusia itu sendiri sehingga manusia itu tersedar dari mimpi yang sebenarnya apa yang telah manusia ini lakukan adalah satu kesilapan.  Dan pada masa itu, manusia itu akan menyesal sendiri dan akan berkata "Sudah takdir aku, nak buat macam mana"

Hmmmm....masih lagi nak salahkan takdir? Manusia lupa....kesian manusia itu. 

Tun Nila Utama
Kuala Lumpur

9 comments:

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Sesaat rasa yang dinanti itu datang tak menentu. Kuingin semua terbuka dengan penuh makna akan arti yang kupahami. Entah mungkin sekedar perasaan keinginan dan hasrat yang terpendam bahwa selama ini aku telah menyimpan sangat lama dalam hati ini. Dan berharap perasaan ini selalu ada. Semua kulakukan karena ku tak berani ungkapkan demi kebaikan yang jauh lebih baik. Ia selalu sembunyi dibalik perasaannya yang ada. Terkadang ia tak pernah tahu pasti bahwa begitu mendalam cinta dihadapannya itu. Hingga mampu mengesampingkan kesenangan dan cintanya yang lain selain kepada-Nya. Terkadang rasa itu terlihat aneh yang tak bisa dipahami orang-orang pada umumnya. Ia perasaan yang menggelora dalam jiwa yang penuh dengan keimanan. Ia ada namun tak terungkap dengan jelas rasanya oleh orang lain. Karena hanya orang beriman yang berjuang dijalan-Nya yang mampu menikmati indahnya perasaan ini dengan segala permasalahannya. Hingga ia pun mampu mendobrak segala keterbatasan yang ada. Hanya untuk demi yang dicitakannya.

Perjuangan dakwah memang tidaklah dinikmati setiap orang yang mau berdakwah, karena ia bergantung pada niat dan kesungguhan yang dimiliki pelakunya serta keridhoan Allah terhadapnya. Tidak sebatas kemauan saja, Kelurusan niatnya hanya karena mengharap ridho-Nya saja. Perjuangannya diperuntukkan untuk dakwah Islam saja. Apapun aktivitas kebaikannya. Ia adalah proses panjang yang tak kenal henti, ketika kita tak ada disana pun, pasti akan selalu ada orang lain yang berjuang disana. Proses yang sangat terasa nikmat bagi para pelakunya. Nikmat yang luar biasa saat berkorban dan meninggalkan kesenangan dunia demi kebahagiaan mendalam dalam hati ini. (tentunya ridho Allah dan nanti surga beserta bidadari-Nya). Cinta menggebu yang menyebar ke seluruh jiwa ini. Hingga luka dan kesakitan menjadi makanan yang ia nikmati dihari-hari bersamanya. Ia menuntut pelakunya untuk senantiasa menunjukkan potensi luar biasa nya. Saat kemampuan terbatas kita menemui dindingnya, maka dengan hati yang khusyu seorang hamba bermunajat kepada Rabb-nya. Saat bergumul dengan masalah-masalah dan kita tak dapat menemui pertolongan kecuali hanya pertolongan Allah saja. Dengan sepenuh jiwa, Ya Allah dekaplah aku dengan cinta-Mu. Kuatkanlah diri ini menghadapi segala permasalahan yang kau berikan kepadaku. Karena ujian ini terasa semakin berat dari waktu ke waktunya. Maka tambahkanlah cinta-Mu kepadaku yang hina ini dalam keimanan yang tinggi kepada-Mu. Sehingga kita pun harus tahu dan mengerti bahwa dengan cinta-Nya kepada kita, menuntut kita untuk memenuhi kewajiban yang dituntut dakwah islam ini. Maka kita terus menerus memenuhi tuntutan itu hingga tak terasa dengan memenuhinya berarti kitapun telah meningkatkan kapasitas dan berkontribusi lebih besar lagi untuk kemajuan Islam. Tuntutan itu semakin lama semakin bertambah, sehingga kitapun harus meningkatkan pula kesiapan memenuhinya, tentu dengan keimanan yang tinggi pula.

Perjuangan belum berakhir akhi. Perjalanan itu masih panjang. Maka siapkanlah perbekalan yang banyak. Kuatkanlah cita dan jagalah semangat itu dengan keimanan. Sesuatu yang tak mungkin akan menjadi mungkin, ketika Dia berkehendak. Jadi jangan pernah berhenti berharap selalu kepada-Nya. Kita adalah manusia pilihan-Nya untuk membangun peradaban itu. Maka bangkitlah menjadi manusia unggulan yang tangguh menghadapi tantangan jaman. Dan tampillah pribadi yang kokoh terhadap segala tipu daya dunia yang menggoda. Hingga kebahagiaan itu diraih dengan perjuangan dan pengorbanan yang menggebu dan menggetarkan jiwa. Dan hanya kitalah yang tahu bagaimana nikmatnya itu, orang lain tak akan pernah mengerti apa yang kita rasakan. Bersiaplah menjadi manusia terbaik itu dengan sebaik bekalan taqwa. Jangan berhenti berjuang. Allah selalu bersama prasangka hamba-Nya. Maka kuatkanlah keyakinan bahwa kesuksesan itu akan kita raih bersama, dunia maupun akhirat. Semoga sukses dan selalu berjaya wahai akhi.

Alhamdulillah, ya Allah terima kasih atas nikmat perasaan ini yang selalu menjaga hamba dengan cinta-Mu. Karena Engkaulah yang Maha Memiliki dan Menguasai Cinta. Yang mengenalkan diriku kepada cinta suci sejati yang membuatku rela menyerahkan jiwa ini untuk Pemiliknya yang haq. Yang mempertemukan ketulusan-ketulusan cinta para pejuang dakwah di jalan-Mu. Dan aku berlindung kepada-Mu dari cinta yang menyesatkan, yang membuatku semakin jauh dari-Mu.

Unknown said...

Khusu untukmu yg jauh:

Cintaku tak berdusta
Tak mengenal ingkar
Tak kenal nestapa
Cintaku hanya indah
Hanya bahagia untuk selamanya
Apa yang kurasakan ini
Persembahan untuk dirimu
Kau biarkan kasihku

Mencintaimu tak mengenal waktu
Tak mengenal puitis
hanya tulusnya hati
mencintaimu tak mengenal ragu
keyakinan hatiku hanya untuk dirimu selalu

Cintaku tak berdusta
Tak mengenal ingkar
Tak kenal nestapa
Tak ada seribu janji
Hanya bahagia untu selamanya
Apa yang kurasakan ini
Persembahan untuk dirimu
Kau benarkan kasihku
Mencintaimu tak mengenal waktu
Tak mengenal puitis hanya tulusnya hati
Mencintaimu tak mengenal ragu
Keyakinan hatiku hanya untuk dirimu selalu

Apa yang kurasakan ini
Persembahan untuk dirimu
Kau dengarkan kasihku

Mencintaimu tak mengenal waktu
Tak mengenal puitis hanya tulusnya hati
Mencintaimu tak mengenal ragu
Keyakinan hatiku hanya untuk dirimu selalu

Unknown said...

Adakah aku masih di sana
Seperti kemarin dan yang lalu
di palung hatimu......
yang senantiasa bersetubuh

Kadang aku ingin sembunyi
Dalam semak belukar dan ilalang
Yang tumbuh lebat di alis matamu

Gelisah ini telah melahirkan sunyi

Di ujung musim
Telah ku lukis hujan dan cuaca
Membasahi ketiak dan kelangkang masa silam
Menenggelamkan anyir keringat yang tak terbaca

Pernahkah aku melintas di nadimu
Menarikan gelombang tsunami
Membangunkanmu dari mimpi-mimpi purba
Dalam kegelapan malam yang memuncak

...diri ini yg pernah meminatimu

Unknown said...

Malam yang melukiskan bayangan
Menampakkan dirinya kembali
Tuk hadir dalam khayalku
Walau luka tlah tergores di hati

Ada apa dengannya
Hingga namanya terukir di hati
Tak bisa terhapus
Dan terus terkenang di benakku

Khayalku........
Khayal yang begitu menusuk kalbu
Yang menggoreskan luka yang dalam
Yang tak ku duga kan terjadi

Kini.....
Ku harus bisa membuka mata
Mengahapus khayalan malam
Menutup lembaran kisah cintaku
Yang tlah usai dan kandas
Terobohkan oleh cinta yang lain

...diri ini yg bermimpi

Unknown said...

mengapa masih kau ragu
sedang disini kuselalu menunggumu
tiada jua kau sadari rasaku
harap hadirmu ketuk pintu cintaku

sadarilah kasih....
kuingin menetap di palung hatimu
bila nanti kauizinkan aku
menyanding cintamu dalam rengkuhmu

kutunggu hadirmu
menobatkan diriku
sebagai bunga cintamu
penghias palung hatimu

...diri ini yg pernah mengharapkanmu

Unknown said...

mmm..i like your blog, its different.

Unknown said...

Beautiful eyes, beautiful face,
I'm shy to talk to you.
You're the eagle I must watch
No matter what I do.

pinkrose said...

manusia lupa...?
iye, manusia mudah lupa bukan sahaja Melayu mudah lupa selagi bergelar manusia, penyakit lupa ni memang berkaitan dengan diri manusia...kadang kala kita buat2 lupa, sengaja lupa atau memang terlupa sungguh...sejak kita dilahirkan sehingga tutup mata, banyak perkara yang kita lupa. Betul tak? Sampai satu ketika kita lupa siapa kita sebenarnya. Ini dah kes parah. Renung-renungkan...(bersambung...)